BAB 7
KARANGAN ILMIAH
Karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
- Memberi penjelasan
- Memberi komentar atau penilaian
- Memberi saran
- Menyampaikan sanggahan
- Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah
karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri.
Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan
dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
·
Struktur
Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri
dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan
serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
·
Komponen
dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
·
Sikap
Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang
disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
·
Penggunaan
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku
yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui
metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2.
kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu
(sistematis)
4.
kemampuan berbahasa ilmiah
Macam – macam karangan:
Ada
berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
- Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan
penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan
Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen
Kebudayaan, dsb.
- Skripsi.
- Tesis.
- Disertasi.
- Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan
terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
A.
SKRIPSI, THESIS, DAN DISERTASI
SKRIPSI
Skripsi
merupakan
karya tulis ilmiah hasil penelitian dan/atau percobaan yang disusun oleh
mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan
dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi
persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi sebagai
salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan
sarjana (S1) dan diploma (D3).
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia
untuk mengilustrasikan suatu
karya tulis ilmiah berupa
paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu
permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan
kaidah-kaidah yang berlaku.
Skripsi dapat diartikan sebagai
karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan
kurang lebih 135 sks dengan dibimbing olehdosen Pembimbing utama dan dosen
pembimbing sebagai salah satu persyaratanuntuk mencapai gelar pendidikan S-1.
Ada beberapa
pengertian lain dari skripsi:
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah
berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusun
mahasiswa sesuai dengan bidangstudinya
sebagai tugas akhir dalam studi formalnya di Perguruan Tinggi. Skripsi
dalam dunia pendidikan berarti suatu hasil penyusunan tulisanilmiah yang telah
dibuktikan kebenarannya berdasarkan data - data yang telahdikumpulkan dan
tentunya data yang dikumpulkan diolah untuk kemudianmenjadi data yang valid
sebagai bahan acuan buat membuktikan kebenaran suatutulisan tersebut.
Skripsi adalah laporan tertulis
hasil penelitian yang dilakukan olehmahasiswa dengan bimbingan Dosen Pembimbing
Skripsi untuk dipertahankan dihadapan Penguji Skripsi sebagai syarat untuk
memperoleh derajat SarjanaSkripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa
sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana.
Berdasarkan definisi awam yang dirumuskan skripsi mengandungkomponen pengertian
berikut : Karya tulis, Ilmiah, Hasil Penelitian, Dilakukanoleh mahasiswa, Berkualifikasi
sarjana(Rahyono Fx, 2010:23).
Skripsi adalah istilah yang
digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikansuatu karya tulis ilmiah berupa
paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yangmembahas suatu permasalahan /
fenomena dalam bidang ilmu tertentu denganmenggunakan kaidah-kaidah yang
berlaku. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian
lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusunmahasiswa sesuai dengan bisang
studinya sebagai tugas akhir dalam studiformalnya di Perguruan Tinggi.Skripsi
adalah karya ilmiah yang ditulis mahasiswa program S-1 yangmembahas topik atau
bidang tertentu berdasarkan hasil kajian pustaka yang ditelitioleh para ahli,
hasil penelitian lapangan atau hasil pengembangan atau eksperimen(Munslich
Mansnur, 2009: 4)
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis
suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis
skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam
memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan
dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk
mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai
tugas akhir
sarjana
hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan
istilah
thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan
riset untuk jenjang
undergraduate
(S1),
postgraduate (S2), Ph.D. dengan
riset (S3) dan
disertation
untuk tugas
riset
dengan ukuran yang kecil baik
undergraduate (S1) ataupun
postgraduate
(pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk
jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.
Dalam
penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau dua orang pembimbing yang
berstatus
dosen
pada perguruan tinggi tempat
mahasiswa kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh
dua orang, dikenal istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing
I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.
Proses
penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun
umumnya, proses penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
- Pengajuan
judul skripsi
- Pengajuan
proposal skripsi
- Seminar
proposal skripsi
- Penelitian
- Setelah
penulisan dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil
karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir).
- Mahasiswa
yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses
revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.
Terdapat
juga proses penyusunan skripsi yang cukup ringkas sebagai berikut:
- Pengajuan
judul skripsi/meminta topik skripsi dari dosen
- Penelitian
dan bimbingan skripsi
- Seminar
- Sidang
- Revisi
THESIS
Thesis
adalah salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara individual
berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis.
Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk
dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis
mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan
kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah yang
disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2.
Thesis,
adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat
program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna
memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan
persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Tesis
merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan
ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan.
DISERTASI
Disertasi
adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan
suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang
sudah ada. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau
argumen.
Disertasi
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru
dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.
Karakteristik
Disertasi
1.
Berfokus pada kajian mengenai salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai dengan
bidang yang dipelajari.
2.
Kajian berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji secara
mendalam.
3.
Mengunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder apabila
diperlukan.
4.
Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi
bahasa asing.
Tugas Akhir (TA) adalah hasil tertulis dari pelaksanaan suatu
penelitian, yang dibuat untuk pemecahan masalah tertentu dengan menggunkan
kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu tersebut.
PERBEDAAN SKRIPSI,THESIS DAN
DISERTASI
Secara
umum, perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari dua
aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kuantitatif,
secara literal dapat dikatakan bahwa disertasi lebih berat bobot akademisnya
daripada tesis dan tesis lebih berat bobot akademisnya daripada skripsi.
Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama
(sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian
kualitatif; dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya sama-sama tentang
bahasa atau sama-sama tentang ekonomi). Artinya, disertasi mencakup bahasan
yang lebih luas daripada tesis, dan tesis mencakup bahasan yang lebih luas atau
lebih dalam daripada skripsi. Namun ukuran kuantitas ini tidak dapat
diberlakukan jika skripsi, tesis, dan disertasi dibanding-bandingkan
antarbidang studi atau antarjenis penelitian. Oleh karena itu perbedaan
skripsi, tesis, dan disertasi biasanya tidak hanya dilihat dari aspek
kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif.
Pada
dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi dapat
dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan secara
operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan skripsi,
tesis, dan disertasi, terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif.
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bina Generasi Polewali Mandar memberlakukan
skripsi kepada mahasiswa setingkat strata satu (SI) untuk memperoleh gelar
Sarjana dan TA kepada mahasiswa setingkat diploma tiga (D III) untuk memperoleh
gelar Ahli Madya.
Penelitian
adalah perwujudan atau operasionalisasi dari metode ilmiah, yaitu usaha atau
kegiatan memecahkan masalaha berdasarkan langkah-langkah berfikir ilmiah.
Tujuan utama penelitian adalah pengembangan dasar pengetahuan ilmiah untuk
praktek Kebidanan dan Keperawatan yang efektif dan efisien. Peneliti Kebidanan
dan Keperawatan bertanggung jawab kepada masyarakat dalam hal penyediaan
kualitas pelayanan dan merumuskan cara-cara untuk meningkatkan mutu layanan.
TA
dan Skripsi mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah yang lain, tetapi
berbeda bentuk, proses belajar mengajar dan cara penilaiannya. Bobot TA dan
Skripsi ditentuka 4 SKS yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu
16-20 jam selama satu semester atau setara dengan kegiatan 400-500 jam.
TA dan Skripsi merupakan tugas akhir (final assigment) dengan mempertimbangkan
keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian. Penelitian yang
mendasari penulisan TA dan Skripsi ini dapat berupa penelitian dasar (basic
research) atau penelitian terapan (applied research) yang didasari oleh minat
intlektual mahasiswa.
B.
KARANGAN ILMIAH POPULER
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis
karangan, yaitu: karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan semi ilmiah.
Berikut ini penjelasannya.
Karangan ilmiah
adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah,
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel
jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Di perguruan
tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
pengertian karangan ilmiah populer menurut 3 sumber:
1.Amir dalam bukunya yang berjudul dasar-
dasar Penulisan Karya ilmiah (tahun 2007;halaman 144) Beliau mengatakan bahwa
“Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang
ilmu pengetahuan dengan teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang
kehidupan sehari- hari”.
2. Prof.Dr. Suhardjono dalam bukunya
yang berjudul Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (tahun 2001;halaman
35) Beliau mengatakan bahwa “karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan
ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca
& dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan
kebenaran dan metode berfikir keilmuan”.
3. Aceng Hasani
(ikhwal menulis;2005) Karangan ilmiah populer adalah karangan yang berisi
tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti prosedur karya ilmiah dengan
tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan.
Itulah pengertian karangan ilmiah populer menurut 3
sumber, dan kami akan menjabarkan pengertian tersebut menurut pendapat kami
sendiri. Karena pada dasarnya setiap manusia pastinya memiliki pendapat dan
presepsi tersendiri. Dan inilah penjabaran pendapat kami:
Menurut Amir, dalam bukunya yang berjudul “Dasar-
dasar Penulisan Karya Ilmiah”, perbedaan Karangan
Ilmiah dan Kkarangan Ilmiah Populer berdasarkan bahan, penyajian, sikap penulis
serta simpulan adalah sebagai berikut:
No
|
Perbedaan
|
Karangan Ilmiah
|
Karangan Ilmiah Populer
|
1
|
Bahan
|
Menyajikan fakta yang benar/ obyektif, dapat
dibuktikan.
|
Menyajikan fakta obyektif, bisa juga fiktif.
|
2
|
Penyajian
|
Menggunakan bahasa baku (cermat, formal, dan
lugas), sistematis (sesuai dengan kerja ilmiah), dan metode ilmiah.
|
Menggunakan bahasa yang cermat, tidak selalu
formal tetapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, tidak memuat
hipotesis.
|
3
|
Sikap Penulis
|
Jujur (tidak melebih-lebihkan atau mengurangi
sesuatu), objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
|
Tidak memancing pertanyaan yang meragukan perasaan
pembaca agar seolah-olah mereka menghindari sendiri.
|
4
|
Simpulan
|
Berdasarkan fakta dan bukan emotif.
|
Membiarkan fakta berbicara sendiri, sekalipun
didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir
aplikasinya.
|
Ciri- ciri tulisan
ilmiah Populer
a.
Sasaranya
masyrakat umum atau awam
b.
Kata
– katanya sederhana ,mudah didentifikasi dan dipahami
c.
Tidak
memuat hiptesis
d.
Isi
dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya
e.
Karangan
ilmiah populer disusun seperti kerucut terbalik
f.
Menggunakan
bahasa yang komunikatif.
Kerangka Karangan Ilmiah Populer
a.
Pendahuluan
b.
Tubuh
tulisan
c.
Penutup
Langkah- langkah Menulis Karangan Ilmiah Populer
a.
Menelaah
tema
b.
Menguji
kelayakan topik
c.
Mengumpulkan
bahan sumber tulisan
d.
Menyusun
kerangka
e.
Mengembangkan
kerangka (Soesena, 1993: 77)
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
- Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen
ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran
dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah
penyelesaian studinya.
- Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang
berminat membacanya.
- Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
- Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
- Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh
kepuasan intelektual;
- Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai
bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
C. JURNAL ILMIAH
|
Jurnal ilmiah merupakan salah satu jenis jurnal
akademik di mana penulis mempublikasikan artikel ilmiah. Untuk
memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasa
diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini
dikenal sebagai peer review ( penelaahan sejawat).
Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup
semua bidang ilmu, juga ilmu sosial dan humaniora.
Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih penting untuk bidang ilmu pengetahuan alam maupun kedokteran
dibandingkan dengan bidang akademik lain.Indonesia juga banyak memiliki
jurnal ilmiah, di bidang Kedokteran dan Kesehatan di antaranya : Medical
Journal of Indonesia (MJI) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
(JIMKI) Majalah Kedokteran Indonesia Jurnal Kesehatan Andalas
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan
yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata
ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk
pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
(Buku Pegangan Gaya Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah
Pegangan Gaya Penulisan, Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia,
karya Mien A. Rifai, Gajah Mada Uneversity, 1995, h.57-95).
|
Macam
Dan Jenis Jurnal
|
Ada beberapa jenis penerbitan
berkala, selain jurnal , yaitu Majalah, Bulletin, Warkat Warta.
Majalah adalah terbitan berkala yang bukan harian, setiap keluar diberi
halaman terpisah, biasanya diidentifikasi dengan tanggal dan bukan nomor
berseri.
Bulletin adalah berkala resmi yang
dikeluarkan lembaga atau organisasi profesi ilmiah serta memuat berita, hasil
dan laporan kegiatan dalam satu bidang.
Warkat Warta, adalah terbitan
pendek berisi berita, termasuk kemejuan keilmuan yang berisi catatan singkat
yang mengutarakan materi secara umum dan tidak mendalam. (lihat Mien A. Rifai
h.57-59). Selain itu, dari sisi teknis isi ada tiga macam berkala ilmiah
yaitu pertama majalah teknis ilmiah, kedua berkala semi ilmiah dan ketiga berkala
sekunder.
Majalah teknis ilmiah merupakan majalah yang memuat hasil dan temuan baru
penelitihan. Berkala ini biasanya sebagai sarana untuk komonikasi para pakar
yang terspesialisasi.
Berkala semi ilmiah, yaitu berkala yang memuat tulisan teknis dengan cakupan
yang bersifat siklopedia dan ditujukan bagi mereka yang bukan ahli atau
spesialis dalam bidang yang dimaksud. Berkala sekunder berisi abstrak atau
ringkasan majalah primer yang sering disebut pula berkala penyari
(abstracting Jurnal).
Selain itu, untuk keperluan
pendidikan ada pula yang disebut berkala tinjauan yang memuat berbagai
artikel ilmiah sejenis yang terbit beberapa tahun terakhir untuk memberikan
gambaran kemejuan menyeluruh suatu topic (lihat Mien A. Rifai, h.59).
Berdasarkan pengertian, macam dan jenis tersebut diatas, didalampedoman ini
dimaksudkan dengan jurnal ilmiah adalah terbitan berkala yang berisi
kajian-kajian ilmiah yang spesifik dan dalam bidang tertentu.
|