Jumat, 31 Oktober 2014

BAB 4 KARANGAN ILMIAH, NON ILMIAH DAN TIDAK ILMIAH



BAB 4
KARANGAN ILMIAH, NON ILMIAH DAN TIDAK ILMIAH



Karangan ilmiah

A. Pengertian karangan ilmiah 
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
  • Memberi penjelasan
  • Memberi komentar atau penilaian
  • Memberi saran
  • Menyampaikan sanggahan
  • Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

Ciri-Ciri Karangan ilmiah

·         Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

·         Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

·         Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

·         Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1.       motivasi dan displin yang tinggi
2.      kemampuan mengolah data
3.       kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4.      kemampuan berbahasailmiah :

B.   MACAM, SIFAT, BENTUK KARANGAN

Macam – macam karangan:
Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
  • Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
  • Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
  • Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
  • Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
  • Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
  • Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.

Berikut ini jabaran dari masing-masing kategori karya ilmiah.

  1. Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
  2. Skripsiadalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
  3. Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
  4. Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
  5. Surat pembacaadalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
  6. Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
  7. Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu. Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas: ¡900-2000.
  8. Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.
  9. Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.
  10. Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
  11. Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.
Selain kesebelas macam karya ilmiah tersebut di atas, belakangan ini banyak diterbitkan buku ajar yang bermanfaat sebagai penuntun perkuliahan dan diterbitkan oleh perguruan tinggi. Pada prinsipnya, buku ajar sama dengan kabilitasi. Selain itu, jenis tulisan ilmiah yang lain adalah proposal penelitian, dan modul. Proposal penelitian biasanya dibuat untuk aplikasi atau permohonan bantuan dana penelitian dan untuk rancangan skripsi, tesis, dan

Sifat Karangan Ilmiah

formal harus memenuhi syarat:
1.      lugas dan tidak emosional, mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.      Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3.     Efektif, satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.     efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

Bentuk Karangan
  • Narasi
Karangan atau cerita yang menyajikan rangkaian peristiwa secara berurutan. Peristiwa boleh benar-benar terjadi, tetapi boleh juga hanya imajinasi / fiksi.
  • Deskripsi
Karangan yang melukiskan suatu tempat, situasi, orang, atau barang / benda sehingga pembaca dapat merasakan arti atau maksud dari karangan atau tulisan tersebut.
  • Eksposisi
Karangan yang berusaha menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembacanya dengan disertai contoh, gambar, grafik, ilustrasi, dll. Umumnya berbentuk prosa. Langkah-langkahnya adalah:
  • Menentukan tema,
  • Menentukan tujuannya,
  • Memilih materi,
  • Memilah materi yang ingin diambil,
  • Membuat kerangka karangan, dan
  • Mengembangkan kerangka karangan.
  • Argumentasi
Karangan yang berusaha memberikan alasan dengan bukti yang kuat. Argumentasi ada yang panjang, yang pendek, bahkan dapat terdiri atas beberapa kalimat atau hanya satu kalimat saja.
  • Persuasi
Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti meyakinkan sehingga pembaca membenarkan dan bersedia melaksanakan ajakan tersebut. Pada umumnya karangan ini bebentuk prosa.

C. KARANGAN ILMIAH

Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jadi, karya ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Ciri-Ciri Karangan Ilmiah

a. Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya;
b. objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.;
c.  cermat, tepat, dan benar;
d.  tidak persuasif;
e.  tidak argumentatif;
f.   tidak emotif;
g.   netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
h.  tidak melebih-lebihkan sesuatu
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1.      Mengenali dan merumuskan masalah
2.      Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3.      Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4.      Menguji hipotesis
5.      Menarik kesimpulan

Karangan Semi Ilmiah

sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.

Sifat Karangan Semi Ilmiah
1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.       Fakta yang disimpulkan subjektif
3.      Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4.      Tidak memuat hipotesis
5.      Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6.      Bersifat imajinatif
7.      Situasi didramatisir, dan
8.      Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
  • Artikel
  • Editorial
  • Opini
  • Feuture
  • Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan  reportase,

D. KARANGAN NON ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
         ditulis berdasarkan fakta pribadi,
         fakta yang disimpulkan subyektif,
         gaya bahasa konotatif dan populer,
         tidak memuat hipotesis,
         penyajian dibarengi dengan sejarah,
         bersifat imajinatif,
         situasi didramatisir,
         bersifat persuasif.
         tanpa dukungan bukti

Sifat Karangan Non Ilmiah

         Emotif yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis,
         Persuasif yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca,
         Diskriktif yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
         Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
  • Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
  • Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
  • Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
  • Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Bentuk karangan ada dua macam yaitu fiksi dan nonfiksi. Karangan fiksi berdasarkan cerita atau imajinasi dari pengarang. Biasanya terdapat pada novel, roman, dan cerpen. Karangan fiksi dipengaruhi oleh pandangan subjektif pengarang yang berusaha menghidupkan perasaan emosi pembaca. Bahasa yang digunakan bermakna kiasan atau bukan sebenarnya.
Contoh Karangan Fiksi...
Setiap pagi, saat mentari dipanggil kokok ayam, Widodo keluar dari gubuknya. Ia meninggalkan istri dan tiga anaknya, membawa plastik murahan berwarna hitam. Sudah seminggu ini, persediaan beras di rumah semakin menipis. Istrinya meratap, tetapi Widodo hanya mengatakan agar menunggu beberapa hari. "Aku akan pulang denga tas hitam ini penuh dengan uang puluhan ribu." katanya.
(sumber : Cerita Pendek Indonesia 4, "Teks Jepang" karya Yasso Winarto)
Karangan nonfiksi berdasarkan fakta atau kenyataan yang terjadi dalam kehidupan. Biasanya karangan nonfiksi dipakai dalam makalah, skripsi, laporan, karya ilmiah. Karangan nonfiksi bersifat makna sebenarnya (denotasi) dan tidak bermakna ganda (ambigu).
Contoh Karangan Nonfiksi :
Batu bara adalah jawaban untuk alternatif energi masa depan Indonesia. Diperkirakan terdapat sumber daya batu bara sebanyak 36 miliar ton lebih. Penyebaran bahan baku hasil fosil tumbuhan yang membatu sejak 30 juta tahun lalu ini hampir merata di tanah air. Memang yang menjadi pulau utama adalah Sumatera dan Kalimantan, tetapi Sulawesi, Jawa, dan Irian jaya juga ada, walau tidak banyak.
(Dikutip dari Harian Kompas)
Perbedaan Karangan Ilmiah dan Nonilmiah

Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah, ilmiah popular, dan nonilmiah
Seperti pernyataan sebelumya karanga ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan, sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki ciri-ciri karangan nonilmiah sebagai berikut:
a.      ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.      fakta yang disimpulkan subyektif,
c.      gaya bahasa konotatif dan populer,
d.      tidak memuat hipotesis,
e.      penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.       bersifat imajinatif,
g.      situasi didramatisir, dan
h.      bersifat persuasif.
Adapun contoh karangan ilmiah yang sering kita temui yaitu Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.

Dari penjelasan singkat ini dapat dicermati perbedaan  antara karangan ilmiah dan non ilmiah dari beberapa aspek. Pertama,dari segi bahasa. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.

Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
Kedua, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Ketiga, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Selain itu, Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

E. Karya Ilmiah Populer
Pengertian
Ada beberapa pengertian dari karya ilmiah populer, yakni :
Karya ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri Karya Ilmiah Populer

Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu :
1. Struktur. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2. Komponen dan Substansi. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal.
4. Penggunaan Bahasa. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu :
1. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
2. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
3. Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat denotatif.
5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut :
1. Bahan berupa fakta yang objektif.
2. Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, serta tidak memuat hipotesis.
3. Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4. Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.


Bentuk Karya Ilmiah Populer
Bentuk karya ilmiah populer antara lain artikel, esai, dan feature. Dilihat dari bahasanya, biasanya artikel menggunakan bahasa jurnalistik, esai menggunakan bahasa sastra, dan feature menggunakan keduanya, bergantung kepada jenis featurenya. Feature pengetahuan banyak menggunakan ragam jurnalistik, namun feature human interest lebih banyak menggunakan ragam sastra.

Perbedaan Karya Ilmiah, Karya Ilmiah Populer, dan Karya Non-Ilmiah
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari ketiga karya ilmiah tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiris.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Sedangkan perbedaan karya ilmiah dengan karya ilmiah populer adalah adanya perbedaan penggunaan bahasa, terlihat bahwa bahasa karya ilmiah populer lebih mudah dipahami, lebih cair, dan lebih enak dibaca jika dibandingkan dengan bahasa yang biasa digunakan dalam laporan penelitian atau artikel ilmiah.

Sumber :