Selasa, 29 Maret 2016

JUDUL 3 STANDAR PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN SERTA PENERAPAN IFRS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

JUDUL 3
STANDAR PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN SERTA PENERAPAN IFRS
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

1.      IFRS (EROPA, ASIA, AMERIKA)
 IFRS adalah aturan akuntansi yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Pengenalan IFRS bagi perusahaan yang listed di beberapa negara di dunia merupakan salah satu perubahan regulasi paling signifikan dalam sejarah akuntansi. IFRS merupakan kelanjutan dari International Accounting Standards (IAS) yang sudah ada sejak tahun 1973 dan digunakan secara luas oleh negara-negara di Eropa, Inggris dan negara-negara persemakmuran Inggris. IAS disusun oleh International Accounting Standards Committee (IASC). IASC mendorong badan-badan standar akuntansi lokal untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi lokal dengan standar akuntansi, peraturan dan prosedur yang berlaku secara internasional. IFRS adalah seperangkat aturan yang seragam yang secara teori diaplikasikan dengan cara yang sama terhadap semua perusahaan publik di pasar modal atau negara yang mengadopsi standar ini. IFRS adalah standar`pelaporan berbasis prinsip (principles-based reporting standards) yang mencoba mencakup rentang kondisi ekonomi, transaksi, peristiwa atau aktivitas yang luas. Perbedaan nasional dalam pengungkapan secara umum dipengaruhi dan didorong oleh tata kelola perusahaan dan keuangan. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, sumber pendanaan terbesar mereka lebih banyak disediakan oleh pasar ekuitas.
Negara-negara yang melakukan konvergensi IFRS secara bertahap, diantaranya: Negara di Benua Afrika:  Bostwana,  Egypt,  Ghana,  Kenya,  Malawi,  Mauritius,  Mozambique, Namibia, South Africa, Tanzania
Negara di Benua Amerika: Bahamas, Barbados, Brazil (2010), Canada (2011), Chile (2009), CostaRica, Dominican Republic, Ecuador, Guatemala, Guyana, Ha iti, Honduras, Jamaica, Nicaragua, Panama, Peru, Trinidad dan Tobago, Uruguay, Venezuela, United States (2008)
Negara di Asia: Armenia, Bahrain, Bangladesh, Georgia, Hongkong, India (2011), Israel, Jordan, Kazakhstan, Kuwait, Kyrgystan, Lebanon, Nepal, Oman, Philippine, Qatar, Singapore, South Korea (2011), Sri Lanka (2011), Tajikistan, United Arab Emirates, China, Japan
Negara di Benua Eropa: Austria, Belarus, Belgium, Germany, Greece, Hungary, Iceland, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Croatio, Cyprus, Czech Republic, Denmark, Estonia, Finland, France,Ireland, Italy, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Malta, Montenegro, Netherlands, Norway, Poland, Portugal, Romania, Russia, Serbia, Slovakia, Slovenia, Spain, Sweden, Turkey, Ukraine, United Kingdom, Azerbaijan,Estonia,Moldova, Tajikistan, Turkmenistan,Uzbekistan
Negara di Oceania: Australia, Fiji, New Zealand, Papua New Guinea
Berkembangnya pasar ekuitas ini menyebabkan kepemilikan perusahaan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham. Akibatnya, perlindungan terhadap investor menjadi sangat penting dan membuka praktek pengungkapan yang luas dan atas kesadaran sendiri. Sementara di negara-negara lain dengan sistem hukum “code law” seperti Prancis dan Jepang serta beberapa negara pasar yang berkembang, kepemilikan saham masih sangat terkonsentrasi pada pemilik keluarga dan bank sehingga pengungkapan kepada public cenderung sedikit dan konservatif. Pengungkapan pada perusahaan itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (choi, 2005):
a)      Pengungkapan Sukarela Manajer pada dasarny amemiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengnai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela karena beberapa hal yang antara lain adalah:
·         biaya transaksi surat berharga yang lebih rendah,
·         Meningkatnya minat investor dananalis, likuiditas saham meningkat dan biayamodal yang rendah.
·         Tingginya tuntutan para investor atas informasi yang lebihdetail mendorong meningkatnya pengungkapan sukarela baik di Negara maju dan berkembang. Namun bukti-bukti menunjukkan bahwa manajer cenderung menunda pengungkapan beritayang negatif. Aturan akuntansi dapat mengurangi praktek pelaporan dan pengungkapan yang tidak mewakili kepentingan pemegangsaham.

b)      PengungkapanWajib. Pengungkapan wajib sebagian besar adalah ketetapan dari badan regulator pemerintah dan bursa efek. Mereka umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan tebuka untuk calon dan para pemegang saham. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi). Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina yang melarang insider trading tetapi penegakan hukumnya lemah.

IFRS dan pengungkapan keuangan
            Beberapa kasus kecurangan telah menimpa perusahaan belakangan ini. Kasus terbesar yang cukup mengguncang adalah kasus enron dan worldcom. Hal ini mendorong perubahan dalam manajemen resiko perusahaan. Untuk itu sangat dibutuhkan transparansi dan pengungkapan informasi yang relevan oleh perusahaan. Badan Standar Internasional Akuntansi telah mengatur hal tersebut dalam IAS 30 mengenai pengungkapan di lembaga bank dan yang sejenis dan IAS 32 tentang pengungkapan keuangan secara umum. Selanjutnya aturan ini direvisi dalam aturan IFRS 7 tahun 2007 dan direvisi kembali dalam IFRS 9 ditahun 2013 (IASPlus, 2013).
            Tujuan dibentuknya peraturan ini adalah untuk menyediakan informasi kepada pengguna yang berguna dalam menjalankan manajemen resiko. Perbedaan mendasar atiran IFRS dengan aturan sebelumnya adalah dalam hal pengembangan pengungkapan kualitatif tentang proses dan pengungkapan resiko kuantitatif berdasarkan informasi personel manajemen kunci mengenai bagaimana mereka mengelola resiko (McDonnel,2007).
            Hal ini menunjukkan keseriusan IFRS mendorong tingginya pengungkapan pada standar yang dibuat. Bukti empiris lain oleh Cairns ( 1999) , Street dan Gray ( 2001) , dan Burgstahleret al . (2006)) menunjukkan bahwa adopsi standar akuntansi berkualitas tinggi tidakotomatis berarti pelaporan keuangan berkualitas tinggi.
            Banyak penelitian lebih difokuskan ke Negara eropa yang relatif maju (misCallao et al.2007) da nada juga yang membahas dampak adopsi IFRS dalam konteks Malaysia, ekonomi berkembang (Ismail et al. (2010)). Mereka menemukan bahwa adopsi IFRS, di Malaysia, membawa perbaikan kualitas keterbukaan dalam hal akrual, nilaia solut lebih rendah dan nilai relevansi pendapatanyang lebih tinggi. Bukti ini menunjukkan bahwa standar akuntansi berkualitas berdampak positif pada hasil akuntansinya, bahkan di negara berkembang .Namun ada juga bukti bahwa akuntansi berkualitas tinggi dituntut untuk tujuan kontrak bahkan di negara berkembang. Sebagai contoh, McGee dan Preobragenskaya (2006) yang mencatat keberadaan laporan keuangan yang disusun menggunakan IFRS adalah salah satu syarat wajib untuk perusahaan-perusahaan Rusia yang ingin meminjam dari bank-bank Barat. Bukti laindicatatoleh Chen et al. (2010), yang menemukan bahwa kualitas pelaporan keuangan
            Mengurangi inefisiensi investasi di negara berkembang. Bova et al. (2011) mencatat dalam penelitiannya tentang kondisi adopsi IFRS di Kenya, Negara berkembang dengan penegakan hukum yang Rendah dan tidak se ekonomis Malaysia. Ada beberapahal yang ditemukanya itu bahwa kepatuhan IFRS lebih besar padaperusahaan public dari pada perusahaan-perusahaan swasta sehingga mencerminkan baik insentif pelaporan maupun kemampuan perusahaan publik lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan swasta dalam rangka mematuhi IFRS . Kemudian ditemukan  pula bahwa kepatuhan IFRS lebih besar pada perusahaan dengan kepemilikan asing yang juga besar sehingga mengindikasikan adanya permintaan pelaporan berkualitas yang lebih tinggi oleh investor dengan kemampuan dana memenuhi biaya informasi dari pada rekan-rekan domestik mereka.Hasil ini menunjukkan bukti bahwa kepatuhan IFRS meningkatkan informasi lingkungan perusahaan dan berhubungan positif dengan omset saham yang lebih besar bahkan di negara-negara dengan penegakan hukum yang rendah, asalkan perusahaan memiliki insentif ekonomi untuk mencapai tingkat kepatuhanyang lebih tinggi.
            Penelitian lain di eropa tepatnya di Italia (Devalle, et al.,2013) menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pengungkapan informasi wajib terkait dengan penerapan IFRS adalah lebih kepada kapitalisasi pasar, tingkat leverage dan pendapatan. Hal Ini menunjuk kan bahwa di Negara eropa pun pengungkapan sangat terkait dengan insentif ekonomi dan biaya yang Ditimbulkan dari kepatuhan terhadap IFRS.Jika dikaitkan dengan tata kelola perusahaan Terhadap tingkat pengungkapan IFRS sebagai indikasi kepatuhan (alanezi, et al. 2010) di kuwait ditemukan bahwakepatuhan danpengungkapan  IFRS yang tinggi terjadi pada perusahaan dengan tatakelola yang baik dengan adanya komite audit.
Penelitian lain di Inggris (Iatrdis, 2011) menunjukkan bahwa perusahaand engan kemampuan pembiayaan yang kuat akan cenderung untuk memberikan pengungkapan sukarela sesuai IFRS. Namun pengeluaran tersebut sebanding dengan hasil yang diperoleh karena pelaku pengungkapan sukarela menampilkan perubahan positif dan lebih besar dalam hal ekuitas dan pendapatan dibanding standar local. Selain itukarena Pengungkapan dalam IFRS berorientasi informasi untuk kebutuhan pelaku pasar ( Barth et al , 2008; . Lang et al , 2006; . Van Tendeloo dan  Vanstraelen , 2005; Hung dan Subramanyam , 2007)
            perusahaan akan memberikan informasi IFRS untuk mengurangi ketidakpastian dan memberikan jaminan kepada investor dalam dan luar negeri tentang kualitas pelaporan keuangan mereka sehingga pelaku memiliki eksposur internasional yang signifikan,dan cenderung diaudit oleh auditor besar . Selain itu, perubahan dalam manajemen perusahaan juga mendorong perusahaan-perusahaan untuk memberikan pengungkapan sukarela . Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengungkapa nsukarela IFRS lebih besar dan terlihat di pasar dan menampilkan potensi pertumbuhan yang signifikan danmenunjukkan bahwa pemberian sukarela pengungkapan IFRS mengarah ke lebih banyak nilai ukuran akuntansi yang relevan. Studi ini jugamenjelaskan perilaku manajerial sehubungan dengan pilihan manajerial untuk mengungkapkan informasi akuntansi sukarela yang menunjukkan bahwa perusahaan akan cenderung memberikan pengungkapansukarela (IFRS) ketika manajerial diuntungkanmisalnyadengananggapanbahwamereka terbiasa dengan perubahan peraturan yang akan datang dan siap untuk menerapkannya sehinggameningkatkankredibilitas keuangan. Pengungkapan sukarela juga akan memotivasi manajer untuk fokus pada daerah bermasalah dan meningkatkan posisi keuangan mereka. Hal ini akan cenderung lebih intensif di negara-negara dengan mekanisme perlindungan investor yang kuat di mana permintaan untukpengungkapan publik lebih kuat.
            Salah satu negara di Eropa yang telah melakukan adopsi IFRS adalah Jerman. Penelitian dilakukan oleh Gassen dan Sellhorn (2006) dengan tiga tujuan: pertama, menganalisis determinan dari penerapan IFRS secara sukarela (voluntary) oleh perusahaan terbuka di Jerman pada periode 1998-2004, ditemukan bahwa ukuran perusahaan, keterbukaan internasional, ketersebaran kepemilikan, dan IPO terakhir adalah faktor penentu yang penting. Kedua, menggunakan determinan-determinan tersebut, ditemukan adanya perbedaan signifikan pada kualitas akuntansi: perusahaan yang mengadopsi IFRS memiliki laba atau earnings yang lebih tetap/persisten, kurang dapat diprediksi, dan lebih konservatif secara kondisional. Ketiga, menganalisis perbedaan asimetri informasi antara perusahaan yang mengadopsi IFRS dengan perusahaan yang menggunakan German GAAP, dan ditemukan bahwa perusahaan yang mengadopsi IFRS mengalami penurunan dalam persebaran penawaran. Di sisi lain, perusahaan pengadopsi IFRS cenderung memiliki harga saham yang volatile.
Di negara yang dinilai cukup stabil perekonomiannya meskipun dunia sedang dilanda krisis global seperti Australia, telah diteliti pengaruh dari mandatory IFRS terhadap kualitas akuntansi, dan ditemukan bahwa The mandatory adoption dari IFRS di Australia menghasilkan kualitas akuntansi yang lebih baik. Asumsi yang dibangun dalam penelitian ini adalah Australia negara stabil, tidak terpengaruh krisis ekonomi global, sehingga hasil penelitian dapat menghasilkan kesimpulan yang valid tanpa ada pengaruh dari krisis global. Penelitian yang bersampel perusahaan-perusahaan di Australia membandingkan kualitas akuntansi pada saat sebelum mengadopsi IFRS dan setelah mengadopsi IFRS, dan hasilnya diketahui bahwa ternyata kualitas akuntansi lebih tinggi ketika perusahaan mengadopsi IFRS, yang dalam hal ini bersifat mandatory (Elias, 2012).
            Sebanyak 654 perusahaan di China diteliti oleh Hong (2008), di masa yang lalu masih menggunakan Chinese GAAP kemudian bertransisi ke IFRS. Penelitian ini menghitung nilai absolut dari discretionary accrual untuk mengukur earnings management yang mencerminkan kualitas laporan keuangan. Di pasar China, laporan keuangan yang mengindikasikan “bad news” lebih informatif ketika disajikan dalam IFRS yang principles based. Dari sini didapatkan informasi bahwa penyajian laporan keuangan menggunakan IFRS membuat informasi perusahaan menjadi lebih berguna. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wang (2012) di negara yang sama, justru memberikan bukti yang lemah bahwa IFRS memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas akuntansi. Dengan mengimplementasikan IFRS, earnings management menjadi lebih rendah daripada saat China mengimplementasikan Chinese GAAP, tetapi penelitian ini belum memberikan bukti yang cukup untuk mencapai kesimpulan bahwa IFRS memberikan dampak menurunnya earnings management.  Dampak diimplementasikannya IFRS terhadap menurunnya earnings management di negara yang sedang mengembangkan perekonomiannya mungkin tidak dapat ditelusuri secara langsung ketika berbicara tentang stabilitas perekonomian dan politiknya. Negara-negara Eropa dan Australia adalah contoh negara-negara dengan perekonomian dan politik yang cukup stabil dan dampak dari pengadopsian IFRS mungkin tidak dipengaruhi oleh situasi yang ada di negara tersebut. Hal ini bisa berbeda dengan hasil penelitian tentang adopsi IFRS di negara-negara berkembang, misalnya di India.
            Sebuah penelitian dilakukan oleh Rudra dan Bhattacharjee (2012). Menurut Rudra dan Bhattacharjee (2012), India adalah salah satu negara dengan tingkat earnings management tertinggi di dunia. India yang juga sebagai emerging market, memberikan peluang untuk menguji apakah adopsi standar internasional berhubungan dengan earnings management yang lebih rendah. Meskipun demikian, penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya karena ternyata di negara berkembang dimana standar internasional dihadapi, cenderung lebih “mulus” dalam laba jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengadopsi IFRS. Kesimpulan ini tentu berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu bahwa IFRS dapat meningkatkan kualitas laporan. Temuan ini dapat memberikan saran pada regulator untuk berpikir tentang efektivitas IFRS dalam mengurangi opportunistic earnings management di negara dengan ekonomi berkembang, seperti India khususnya, ketika standar akuntansi di India mengalami perubahan substansial dengan konvergensi IFRS secara bertahap.
            Meskipun hasil-hasil penelitian membuktikan bahwa adopsi IFRS berdampak positif terhadap kualitas pelaporan keuangan, apakah selalu demikian? Sebuah penelitian dilakukan oleh Djatec, et.al (2010) pada 15 negara di Asia Pasifik dimana 7 di antaranya merupakan negara yang dikarakteristikkan sebagai infrastruktur institusional yang market supportive (Australia, India, Jepang, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Taiwan), sementara 8 lainnya merupakan negara dengan institusi non-market supportive infrastructure (China, Indonesia, Korea, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, dan Thailand). Menggunakan hipotesis nol, pengujian dilakukan dengan one-tailed test untuk menguji apakah terdapat perbedaan dalam kualitas informasi publik dan privat di antara negara yang memiliki dukungan yang tinggi ataupun rendah pada pasar saham. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kualitas dari private information lebih tinggi daripada negara non-market supportive, dan kualitas informasi publik (umum) lebih tinggi untuk market supportive infrastructure. Dengan kata lain, jika kita mengkontekskan IFRS pada pelaporan akuntansi yang di-release di pasar saham dan informasinya dapat digunakan secara luas oleh pihak yang berkepentingan, IFRS lebih memberikan manfaat pada negara yang memiliki infrastruktur institusional yang mendukung pasar daripada negara yang infrastrukturnya tidak mendukung pasar (Sanikantantri, 2013)


2.      STANDAR PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
            Perkembangan sistem  pengungkapan berkaitan erat dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan , hukum, politik ekonomi dan  budaya. Pada umumnya perbedaan nasional dalam pengugkapan didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaa dan keuangan. Di Amerika, Inggris dan pasar ekuitas menyediakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju (pengungkapan maju) sedangkan pada negara Prancis, jepang dan beberapa negara berkembang kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank ( pemilik keluarga ) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan.
Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan dengan sukarela oleh perusahaan  tanpa dhauskan oleh lembaga yang berwenang. Laporan ini berisi panduang mengenai bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Masalah onvestor diseluruh dunia menu tut informasi yang detail dan berkala ada 2 masalah yaitu :
1.      Akan tetapi laporan keuanga bisa cacat untuk berkomunikasi ketika insentif manajer tidak sebanding dengan bunga pemegang saham.
2.      Bukti kuat mengidentifikasi bahwa manajer perusahaan memiliki insentif yang besar untuk menunda pengungkapan berita buruk mengatur lapora n keuangan mereka untuk kesan perusahaan yang lebih positif.
Melindung investor maka dibuat sejumlah regulasi yaitu :
1.      Aturan akuntansi
2.      Aturan pengungkapan dan
3.      Pengesahan oleh pihak ketiga ( seperti auditing )
Perlindungan terhadap pemegang saham  berbeda antara satu negara dengan negara lain, negara-negara Anglo Amerika seperti kanada, inggris dan amerika serikat memberiakn perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti cina, contohnya yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat pergerakan aturan ini hampir tidak ada.
Kebutuhan  pengaturan pengungkapan adalah untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan pada perusaahaa domestik dan asing yang mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang menyeluruh dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor, dimana akan melibatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas pasar keseluruhan.
 Praktik pelaporan dan pengungkapan  keuangan, aturan pengungkapan sangat berbeda diseluruh negaradalam beberapahal seperti arus kas, dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelapoan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba persaham lalu dipusatkan pada :
a)      Pengungkapan informasi yang melihat kemasa depan (progresif) adalah pertimbangan tinggi yang relevan didalam kesetaraan pasar dunia.
b)      Pengungkapan segmen
c)      Laporan arus kas dan arus dana
d)     Pengungkapan taggung jawab sosial pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domesti atas dasar akuntansi yang digunakan
           
Referensi :
Fitriasuri.  Efejtifitas Peningkatan “Finansial Disclousure” Melalui Penerapan IFRS.Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Darma diakses pada 28 Maret 2016, 14.00 WIB
Sodikin Manaf. 2013. Momentum Penerapan Standar Pelaporan  Keuangan Internasional diakses pada 28 Maret 2016, 14.10 WIB
Dharma Ekonomi – STIE Dharmaputra No. 37 / Th XX / April 2013 *Makalah disampaikan pada Seminar dalam rangka Dies Natalis Ke 14 Akademi Akuntansi Effendi Harahap tanggal 11 April 2013 MOMENTUM PENERAPAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN diakses pada 28 Maret 2016, 14.40 WIB


Sayu  Nanda. Pelaporan dan Pengungkapan Akuntansi Internasional.Surakarta diakses pada 28 Maret 2016, 15.00 WIB

F. Marta.Claudia. Pelaporan dan Pengungkapan Akuntansi Internasional (http://www.academia.edu/9037136/Pelaporan_dan_Pengungkapan_Akuntansi_Internasional) diakses pada 28 Maret 2016, 15.50 WIB

Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
Nama   : I. Andani
UNIVERSITAS GUNADARMA


JUDUL 2 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA AMERIKA, JEPANG, CINA, INDIA, MEXICO

JUDUL 2
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA AMERIKA, JEPANG, CINA, INDIA, MEXICO

1.      SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
            Akuntansi komparatif Amerika dan Asia membahas akuntansi dari lima Negara, dua di benua Amerika (Meksiko dan Amerika Serikat) serta tiga di benua Asia (Cina, India, dan Jepang). Amerika Serikat dan Jepang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi, sementara Meksiko, Cina, dan India memiliki peekonomian yang baru muncul. Dibandingkan negara-negara lain, Amerika Serikat merupakan pusat perekonomian terbesar dan rumah bagi perusahaan-perusahaan besar bertaraf multinasional. Jepang menjadi Negara dengan perekonomian tertinggi kedua serta menjadi rumah untuk bisnis-bisnis terbesar dunia. Kedua Negara tersebut merupakan pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Committee). Negara-negara ini terpilih pada Akuntansi Komparatif Amerika dan Asia karena Negara Meksiko merupakan bagian dari Amerika Latin. Perbaikan system Free market (pasar bebas) yang terjadi pada tahun 1990-an banyak terdapat di Amerika Latin. Alasan pemilihan terhadap Meksiko karena memiliki bentuk yang hampir serupa dengan akuntansi di Negara Amerika Latin lainnya
            Adapun alasan pemilihan terhadap Cina mungkin sudah dapat dipastikan Negara dengan populasi terbesar di dunia. Perusahaan di seluruh dunia saling bersaing untuk berbisnis di Negara tersebut, Meksiko dan India merupakan Negara kapitalis akan tetapi dengan tekanan pemerintah pusat serta kepemilikan pemerintah terhadap industri-industri penting. Secara sejarah, perekonomian kedua Negara tersebut cenderung tertutup kecenderungan tersebut mulai berubah, karena pemerintah kedua Negara tersebut telah memprivatisasi industry mereka dan membuka diri terhadap ekonomi global. Mungkin alasan-alasan tersebut sehingga lima Negara tersebut terpilih menjadi sistem keuangan nasional.
BENUA AMERIKA
AMERIKA
Akuntansi di Amerika Serikat diatur badan sektor khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board – FASB), akan tetapi yang menjadi penyokong kewenangan terhadap standardisasi mereka adalah agensi kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange Commision – SEC).
            Standar Akuntansi secara historis telah ditetapkan oleh American Institute of Certified Akuntan Publik (AICPA) tunduk pada Securities and Exchange Commission peraturan. The AICPA pertama kali membuat Komite Prosedur Akuntansi pada tahun 1939, dan diganti bahwa dengan Prinsip Akuntansi Dewan pada tahun 1951 . In 1973, the Accounting Principles Board was replaced by the Financial Accounting Standards Board (FASB) under the supervision of the Financial Accounting Foundation with the Financial Accounting Standards Advisory Council serving to advise and provide input on the accounting standards. Other organizations involved in determining United States accounting standards include the Governmental Accounting Standards Board (GASB), formed in 1984, and the Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB). Pada tahun 1973, Dewan Prinsip Akuntansi digantikan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) di bawah pengawasan Yayasan Akuntansi Keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan Dewan Pertimbangan melayani untuk menasihati dan memberikan masukan pada standar akuntansi.
            Organisasi-organisasi lain yang terlibat dalam menentukan standar akuntansi Amerika Serikat meliputi Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan (GaSb), terbentuk pada tahun 1984, dan Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas (PCAOB). As international and US GAAP standards have converged, the International Accounting Standards Board which produces International Financial Reporting Standards (IFRS) has become important. Sebagai internasional dan US GAAP standar telah berkumpul, maka Dewan Standar Akuntansi Internasional yang memproduksi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) telah menjadi penting.
Regulasi dan pelaksanaan akuntansi
            Sistem yang dianut Amerika Serikat tidak memiliki persyaratan legal untuk publikasi mengenai laporan audit periodic keuangan. Perusahaan di Amerika Serikat dibentuk di bawah hokum Negara, bukan hokum federal. Setiap Negara bagian memiliki peraturan dasar perusahaan tersendiri secara umum, peraturan tersebut mengandung persyaratan minimal untuk menjaga catatan akuntansi serta publikasi periodic laporan keuangan. SEC memiliki yurisdiksi terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pertukaran stok AS serta perusahaan yang berdagang over-the-counter? Perusahaan yang memiliki keuangan terbatas tidak memiliki kewajiban persyaratan untuk laporan keuangan, yang membuat Amerika Serikat terlihat ganjil dalam norma internasional.
            SEC memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan kepada perusahaan public akan tetapi bergantung pada sektor swasta dalam penerapan standardisasi tersebut. Oleh karena itu, SEC merupakan agensi regulator yang independen, kongres serta presiden tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kebijakan yang mereka buat.
            FASB dibentuk pada tahun 1973 dan pada Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standar Akuntansi Keuangan 158 (158 Statement of Financial Accounting Standard – SAFSs). Tujuan SFASs adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengambil kredit, investasi, dan sebagainya. FASB menjalani proses prosedur yang panjang sebelum mengeluarkan SFAS.
Pelaporan Keuangan
Tipe laporan keuangan tahunan pada perusahaan besar di AS memiliki beberapa komponan di bawah ini:
a)      Laporan manajamen
b)      Laporan audit independen
c)      Laporan keuangan primer (laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas pemegang saham).
d)     Diskusi manajemen dan analisis hasil operasional dan kondisi keuangan.
e)      Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan.
f)       Catatan atas laporan
g)      Perbandingan data keuangan selama lima atau sepuluh tahun.
h)      Data triwulan terpilih.
            Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan  laporan keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan( yaitu, dengan kepemilikan yang melibihi 50 persen dari saham dengan  hak suara ) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi  anak perusahaan tersebut  tidak  homogen.
Pengukuran Akuntansi
Penggabungan Laporan Keuangan juga dibutuhkan, dan laporan keuangan AS yang dipublikasikan biasanya tidak berisi laporan parent-company-only (induk perusahaan saja). Peraturan penggabungan tersebut membutuhkan penggabungan seluruh anak perusahaan yang telah tekontrol (sebagai contoh, kepemilikan bagian saham lebih dari 50%), termasuk yang beroperasional non-homogenik. Laporan triwulan dibutuhkan untuk perusahaan yang terdaftar pada bursa saham utama. Laporan semacam ini biasanya hanya berisi laporan singkat saja, laporan keuangan yang belum diaudit serta ringkasan laporan manajemen.
Patokan Akuntansi
Peraturan patokan akuntansi di Amerika Serikat berasumsi bahwa kesatuan bisnis akan terus berlangsung jika terus diperhatikan. Dasar perhitungan akrual cukup meresap, serta peraturan transaksi dan pengenalan event sangat bergantung pada konsep yang cocok. Sebuah konsistensi membutuhkan pemaksaan pada keberagaman perlakuan akuntansi terhadap pokok tertentu pada tiap periode akuntansi dari satu periode ke periode selanjutnya. Jika terdapat perubahan pada praktik atau proses, maka perubahan dan pengaruhnya harus diungkapkan.

MESIKO
            Meksiko adalah Negara dengan penduduk berbahasa Spanyol terbanyak di dunia dan Negara dengan populasi terbesar kedua di Amerika Latin. Meksiko memiliki free-market ekonomi yang besar. Perusahaan milik pemerintah atau yang dikontrol perusahaan perusahaan menguasai industry perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta mendominasi pabrik, konstruksi, tambang, hiburan, serta Industri pelayanan. Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat.
            Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara   (North American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994. Seperti Brazil, Meksiko memberikan informasi yang dibutuhkan oleh kreditor dan pemungut pajak. Sistem resmi Meksiko yang berasal dari Prancis adalah faktor yang lebih disukai.Sejak pembentukan persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA/ North America Free Trade Agreement). Pertumbuhan ekonomi Meksiko telah meningkat. Tetapi dengan negara internasional lainnya menjadi lebih menonjol pada arena global, ini penting bagi Meksiko untuk mengakses pendanaan. Meksiko memerlukan keterbukaan dalam kerjasamanya sebagai tujuan untuk mencapai perkembangan ekonomi yang berkesinambungan.
            . NAFTA memberikan tren baru mengenai kerja sama yang lebih kuat antara organisasi akuntansi Meksiko, Kanada dan Amerika seriakat. Sekarang, bentuk pengaturan standardisasi akuntansi ketiga Negara tersebut berkomitmen pada program harmonisasi dan mencoba untuk selalu bekerja sama. Sebagai pendiri International Accounting Standards Committee (sekarang menjadi International Accounting Standards Board), Meksiko juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan IFRS. Sekarang Meksiko merunut pada IASB sebagai panduan dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi yang muncul, terutama dalam kasus di mana tidak tercantum dalam standardisasi Meksiko.
Peraturan dan Penegakan Aturan Akuntansi
            Hukum komersial meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan  keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum  terbilang minimal. Institut Akuntansi Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing dimeksiko standar tersebut dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi yang berada di bawah institusi tersebut; sedangkan standar akuntansi merupakan tanggung jawab komisis prosedur dan standar auditing.
            Meksico dasar  sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil penetapan standar akuntansi di meksiko menggunakan pendekatan Inggris-Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pemdakatan eropa kontinental. Proses penetapan standar dikembangkan dengan baik. Sebelum standar difinalisasikan, draf  sementara usulan standar dikeluarkan untuk review dan komentar publik. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah, secara khiusus oleh komisi pasar modal dan perbankan nasional, yang mengatur Bursa Efek Mexsico.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
            Sistem akuntansi negara Meksiko adalah Code Law, dan standardisasi akuntansinya dikeluarkan oleh Council for Research  and Development of Financial Information Standards (Consejo Mexicano Para La  Investigacion y Dessarollo de Normas de Informacion  Financiera - CINIF). Untuk standardsasi proses audit dikeluarkan oleh Mexican Institute of Public Accountants (Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melaluiAuditing standards and Procedures Commision. Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem Inggris-Amerika atau Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi di Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar  dan kecil serta dapat diaplikasikan ke semua bidang bisnis.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus meliputi:
a)      Neraca
b)      laporan Laba-Rugi
c)      Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
d)     Laporan perubahan posisi keuangan
e)      Catatan
            Laporan keuangan harus disesuaikan dengan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut disajikan dalam  laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan posisi keuangan mirip dengan laoran arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam peso harga konstan, arus kas yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana yang dipahami berdasarkan akuntansi historis.
Catatan merupakan bagian yang melengkapi laporan perubahan posisi keuangan, yang meliputi antara lain :
a)      Kebijakan akuntani pada perusahaan
b)       Ketersediaan material
c)      Komitmen untuk pembelian saham substansial atau dibawah hak kontrak
d)     Penjelasan mendetail mengenai utang jangka panjang dan kurs mata uang asing
e)      Batasan Dividen
f)       Jaminan
g)       Rencana pensiun pegawai
h)      Transaksi  dengan perusahaan sejawat
i)        Pajak pengahasilan
Patokan Akuntansi
a)      Bisnis gabungan menggunakan metode pembelian
b)      Goodwill  merupakan kelebihan harga pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang didapatkan
c)      Aset berwujud/ tidak berwujud didepresiasi / diamortisasi  berdasarkan masa manfaatnya (biasanya tidak lebih dari 20tahun)
d)     Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi dan diamortisasi saat kemungkinan teknoligi hadir
e)      Sewa guna usaha termasuk ke dalam financial lease atau operational lease
f)       Kerugian bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
g)      Cadangan tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko
h)      Pajak tangguhan disediakan dengan menggunakan metode kewajiban

BENUA ASIA
JEPANG
            Pembukuan dan laporan keuangan Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh domestic dan internasional. Dua agensi pemerintahan yang terpisah memiliki tanggung jawab regulasi akuntansi dan terdapat pengaruh yang lebih jauh lagi dari undang-undang pajak penghasilam perusahaan Jepang.
            Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hokum pajak penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut juga. Pada paruh pertama abad ke- 20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman; pada paruh kedua, ide- ide dari AS yang berpengaruh. Akhir- akhir ini, pengaruh Badan Standart Akuntansi Internasional mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasi sector swasta sebagai pembuat standar akuntansi.
            Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama- sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu.
Modal usaha keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990- an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas pelaporan keuangan Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan betapa buruknya perusahaan jepang. Suatu perubahan besar dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990- an untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan- perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
            Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy low), undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law), dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law). Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular. Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi.
            Berdasarkan Undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukung pada perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor yang berwenang,aik auditor berwenang atau independen, keduanya harus mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan sekuritas. Auditor yang berwenang tidak memerlukan kualifikasi profesional dan ditugasi oleh perusahaan secara penuh. Auditor berwenang biasanya fokus pada manajerial direktur dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak. Auditor independen melibatkan pemeriksaanterhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan publik bersertifikasi (certified public accountans - CPAs).
Pelaporan Keuangan
            Perusahaan yang bergabung dibawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan yang berwenang untuk disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang isinya antara lain :
a)      Neraca
b)      Laporan Laba Rugi
c)      Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
d)     Laporan bisnis
e)      Jadwal terkait
Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah dari catatan atas laporan keuangan,  meliputi :
a)      Perubahan dalam modal saham dan cadangan wajib
b)      Perubahan dalam obligasi dan utang jangka pendek dan panjang
c)      Perubahan dalam aktiva tetap dan akumulasi depresi
d)     Aktiva dalam penjamin
e)      Jaminan utang
f)       Perubahan dalam provisi
g)      Jumlah terutang kepada dan yang tertagih dari pemegamg saham pengendali
h)      Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang dimiliki oleh anak perusahaan tersebut
i)        Piutang yang berasal dari anak perusahaan
j)        Transaksi dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham pengendali, dan pihak ketiga yang menimbulkan konflik kepentingan
k)      Remunerasi yang dibayarkan kepada direktur dan auditor wajib.
Patokan Akuntansi
            Metode pooling of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainnya. Sebaliknya, bisnis gabungan dihitung karena pembelian. Goodwill dihitung dengan dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan dan diamortisasi lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan nilai. Metode ekuitas digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional dan finansial. Metode ekuitas juga digunkan untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang profesional tidak diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata uang, aset dan kewajiban dari anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs saat itu (akhir tahun), pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta penyesuaian pertukaran mata uang asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
            Persediaan yang harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer. Investasi dalam saham dinilai pada harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan. Metode declining balance (saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji dengan penurunan nilai.
            Kontrak sewa yang memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa menyewa keuangan lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak tangguhan dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan bonus yang dibayarkan pada direktur dan auditor berwang hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.

CINA
            Cina memiliki seperempat penduduk  dunia dan reformasi berorientasi pasar telah membantu dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namun masih dalam kendali partai komunis. Ekonomi Cina saat ini digambarkan sebagai ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
Pada tahun 1993 para pemimpin cina menyetujui reformasi jangka panjang tambahan yag ditunjukan untuk memberi flexibelitas yang lebih banyak erhadap institusi-institusi berorientasi pasar.Melihat perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi di Cina juga berubah seiring adanya reformasi ekonomi yang terjadi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Secara umum aktivitas ini mencakup perumusan strategi eonomi jangka panjang dan penetapan  prioritas atas alokasi dana pemerintah. Secara khusus tanggung jawab kementria adalah:
a)      Merumuskan menegakan kebijakan yang terkait dengan ekonomi, pajak dan keuangan lain.
b)      Menyusun anggaran negara dan laporan fiskal
c)      Mengelola pendapatan dan pengeluaran negara
d)     Mengembangkan manajemen keuangan dan sistem perpajakan

             Masalah-masalah akuntansi dan auditing termasuk dalam kategori yang terakhir. Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE). ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik domestik dan menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional. Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.Kerugian bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
Pelaporan Keuangan
Periode pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan.
Laporan Keuangan terdiri atas:
a)      Neraca
b)      Laporan laba rugi
c)      Laporan arus kas
d)     Laporan perubahan ekuitas
e)      Catatan
Patokan Akuntansi
a)      Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
b)      Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
c)      Untuk menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
d)     Penilaian aset menggunakan basis harga perolehan.
e)      Biaya depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
f)       Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.

INDIA
            Perekonomian eropa mulai bersaing dengan india setelah portugis tiba pada tahun 1498. Benteng luar pertama orang inggris dibentuk diperusahaan india bagian selatan tahun 1619, dan satuan perdagangan terusmenerus dibuka dibagian lain selama tahun 1850-an. Demonstrasi masa terhadap aturan kolonial inggris mulai pada tahun 1920-an dibawah kepemimpinan Mohandas Gandhi dan Jawaharlal Nehru. Dari 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi india digolongkan dengan bergaya program sosialis pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor. Menghadapi krisis ekonomi pemerintah mulai melaksanakan ekonomi terbuka pada tahun 1991. Perubahan yang dimulai 1991 telah memutus kendali birokrasi dan mendorong terciptanya pasar yang lebih kompetitif.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
a)      Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa inggris
b)      Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
·         Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan
·         Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
c)      Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d)     Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
e)      Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India(SEBI)


Pelaporan Keuangan
a)      Neraca dua tahun
b)      Laporan Laba Rugi
c)      Laporan Arus Kas
d)     Kebijakan Akuntansi dan Catatan
Pengukuran Akuntansi
a)      Penggabungan,  Untuk penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
b)      Goodwill
·         Dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
·         Penilaian asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun
·         Biaya persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat direalisasi, FIFO, dan rata-rata
·         Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa
·         Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus

Taiwan
Taiwan memiliki perekonomian yang dinamis dengan penguranan tuntunan pemerintah atas investasi dan perdagangan luar negeri secara perlahan – lahan.  Meskipun perusahaan Taiwan kebanyakan perusahaan kecil, namun Taiwan merupakan perekonomian terbesar ke -17 di dunia.
Taiwan memiliki perokonomian kapitalis yang dinamis dengan pengurangan tuntunan pemerintah atas investasi dan perdagangan luar negri secara perlahan_lahan. Usaha kecil yang dimiliki keluarga meripakan dasar perekonomian. Taiwan memiliki sistem keuangan lebih berdasarkan kredit yang sama dengan sistem di jerman dan jepang ketimbang berdasarkan pasar uang.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi komersial yang diamandemen pada tahun 1987, mengatur catatan akuntansi dan laporan keuangan di Taiwan. Hukum ini berlaku bagi perusahaan – perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum perusahaan dan aturan bisnis kecuali untuk persekutuan kecil atau perusahaan perseorangan. Hukum tersebut menetapkan bahwa catatan akuntansi harus disimpan dan mengatur bentuk provisi dasar laporan keuangan, catatan dan pengungkapan lainnya. Standar akuntansi ditetapkan oleh komite standar akuntansi keuangan dari lembaga pengembangan dan penelitian akuntansi untuk meningkatkan  level studi akuntansi, memajukan perkembangan standar akuntansi dan auditing serta membantu perusahaan industry dan komersial untuk memperbaiki sistem akuntansinya. FASC yang didirikan pada tahun 1984 mengikuti proses pemeriksaan yang sama dengan FASC AS. Sebelum mengeluarkan standar FASB menyusun draft sementara, meminta opini dari pihak – pihak terkait, menyelenggarakan dengan pendapat umum jika diperlukan, dan menyusun revisi draft semetara.
Pelaporan Keuangan
Hukum akuntansi komersil mewajibkan laporan keuangan berikut ini:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
4.      Laporan Arus Kas
5.      Catatan
Catatan harus mengungkapkan informasi berikut ini :
1.      Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
2.      Alasan – alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengaruhya terhadap laporan keuangan
3.      Hak kreditor terhadap aktiva tertentu
4.      Komitmen dan kewajiban kontijensi yang berjumlah material
5.      Pembatasan dan pembagian laba
6.      Peristiwa penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik
7.      Peristiwa setelah tanggal neraca yang penting
8.      Pos – pos lain yang memerlukan penjelasan untuk menghindari kesan kesalahpahaman atau yang memerlukan klarifikasi untuk membantu dalam menyajikan laporan keuangan secara wajar.
            Selain hal diatas laporan keuangan harus komparatif dan periode fiscal haruslah tahun kalender. Laporan keuangan yang diaudit oleh CPA diwajibkan untuk perusahaan milik publik / bukan public yang lebih besar. Perusahaan yang dijalankan oleh pemerintah diaudit oleh pemerintah dan perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek harus memberikan laporan keuangan tengah tahun, laporan keuangan kuartalan yang direview oleh CPA dan laporan penjualan tahunan.
Pengukuran Akuntansi
1.      Laporan keuangan konsolidasi diwajibkan ketika sebuah perusahaan mengendalikan entitas lain, umumnya dengan kepemilikan lebih dari 50 persen.
2.      Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha
3.      Metode penyatuan kepemilikan tidak digunakan
4.      Aktiva dialihkan berdasarkan nilai bukunya meskipun dapat disesuaikan karena nilai pasar yang lebih tinggi.
5.      Goodwill umumnya dikapitalisasi dan diamortisasikan selama paling lama 20 tahun
6.      Metode ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di perusahaan lain sebesar 20% atau lebih.
7.      Translasi mata uang asing konsisten dengan Standar Akuntansi Internasional 21 dan SFAS AS No. 52.
8.      Neraca perusahaan asing yang independen dari induk perusahaannya ditranslasikan berdasarkan kurs akhir tahun dan laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan kurs rata – rata.
9.      Aktiva tetap termasuk tanah dan SDA dan aktiva tidak berwujud dapat direvaluasi
10.  Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang diperbolehkan



BENUA EROPA
PRANCIS
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi:
1.      Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
2.      Definisi aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
3.      Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
4.      Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah terstandardisasi
            Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya Akuntansi Prancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legilasi komersial (misalnya, Code de Commerce) dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi. Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-Undang Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Kedua naskah dasar tersebut dimasukkan kedalam Code de Commerce. Undang-undang komersial dalam Code de Commerce memiliki ketentuan akuntansi dan laporan yang luas. Setiap perusahaan harus membuat sebuah panduan akuntansi jika dianggap perlu untuk memahami dan mengatur proses akuntansi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
1.      Counseil National de la Comptabilitie, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.      Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.      Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.      Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5.      Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-Undang Auditor)
            CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Tergabung dengan Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peraturan ersebut. CNC mengkonsultasikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi tidak memiliki kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan teknis CNC dilakukan oleh komite atau staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues Committee tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot.
            Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Di bawah kekuasaan hukum Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CRC memiliki 15 anggota, yang diantaranya merupakan perwakilan dari kementerian yang berbeda. CNC, AMF, OEC, dan CNCC, dan hakim dari dua pengadilan tertinggi di Prancis. Regulasi CRC dipublikasikan dalam Official Journals of the French Republic setelah mendapatkan persetujuan menteri. Jadi, CRC memiliki kekuatan pengaturan yang sebenarnya.
            Di Prancis profesi akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan auditor Prancis diwakili oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya kesamaan dalam keanggotaannya. Sebenarnya, 80% dari akuntan Prancis yang baik memenuhi persyaratan untuk keduanya. Dua badan profesional tersebut mempertahankan hubungan dan kerja sama yang erat pada masalah-masalah yang sama. Keduanya berpartisipasi dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC, dan mewakili Prancis dalam IASB.
            Praktik akuntansi publik dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable dibatasi untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan meninjau catatan akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. Mereka mungkin juga memberikan layanan pajak, sistem informasi, dan jasa penasihat manajemen. OEC berada di bawah yurisdiksi Menteri Ekonomi dan Keuangan. Sebagian besar usahanya dicurahkan untuk masalah-masalah praktik profesional, walaupun sebelum CRC didirikan semua usahanya memberikan interprestasi dan rekomendasi pada penerapan legislasi dan regulasi akuntansi.
            Sebaliknya, CNCC (asosiasi auditor resmi profesional-commissaries aux comptes) berada di bawah yurisdiksi Menteri Kehakiman. Menurut undang-undang, hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini tentang laporan keuangan. CNCC mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang berisi standar profesional yang ekstensif. CNCC juga mengeluarkan buletin informasi yang memberikan bantuan teknis. Audit di Prancis secara umum sama dengan padanannya di tempat lain. Namun, auditor Prancis harus melapor kepada oditur negara bagian untuk setiap tindakan kriminal yang mereka dapati selama masa audit. Haut Conseil du Commissariat aux Comptes (High Council of External Auditors) didirika pada tahun 2003 untuk mengawasi pekerjaan audit, khususnya dalam hal etika dan kebebasan. Layaknya CNCC, lembaga tersebut berada di bawah Menteri Kehakiman. Undang-undang tahun 2003 juga mewajibkan penyertaan laporan auditor pada kendali internal.
            AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Namun, AMF bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen National des Activites-CENA) untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan penetapannya bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus di mana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan direktur
5.      Laporan auditor

            Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Tidak ada persyaratan untuk laporan perubahan dalam posisi keuangan atau laporan arus kas. Namun, CNC merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan hampir semua perusahaan besat Prancis menyertakannya. Perusahaan pribadi dan laporan gabungan sama-sama diwajibkan, tapi kelompok usaha kecil dibebaskan dari persyaratan gabungan. Code de Commerce memperbolehkan adanya laporan keuangan yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan kecil menengah.
            Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidele), laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan keyakinan yang baik (sincerite). Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
1.      Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
2.      Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
3.      Laporan perubahan dalam aset tetap dan depresiasinya
4.      Rincian provisi
5.      Rincian setiap revaluasi
6.      Laporan utang dan piutang menurut waktunya
7.      Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
8.      Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengundruan diri lainnya
9.      Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
10.  Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
11.  Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
 
            Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca, aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan komersial harus diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
            Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam bulan dan, dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal yang lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
1.      Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi
2.      Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara, dan
3.      biaya yang Jumlah penyisihan untuk risiko terkait lingkungan

 Pengukuran akuntansi
            Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
            Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas. 
JERMAN
            Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus menerus dan hasilnya luar biasa sejak berkahirnya perang Duni II. Dalam suatu peristiwa yang besar, hokum perusahaan tahun 1965 mengubah system pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide ide Inggris-Amerika ( tetapi hanya berlaku bagi perusahaan besar ). Pada awal tahun 1970-an Uni Eropa ( UE ) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi yang harus diadopsi oleh Negara Negara anggotanya kedalam hukum nasional.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
            Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaiman yang dipahami dinegara Negara berbahasa inggris. Komite Standar Akuntansi Jerman ( German Accounting Standars Committee-GASC) atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechunungslegungs standar committee ( DRSC ).
            GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman ( German Accounting Standars Board – GASB ) yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi GASB terdiri dari tujuh ahli independen yang berlatar belakan dibidang auditing, analisis, keuangan, akademik, dan industry.
 Secara garis besar system penetapan standar akuntansi yang baru di Jerman mirip dengan system yang ada di Inggris dan Amerika. Standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi.

Pelaporan Keuangan
            Undang undang akuntansi tahun 1985 secara khusus menetukan ketentuan akuntasi, auditing dan pelaporan keuangan ang berbeda beda menurut ukuran perusahaan, bukan menurut bentuk organisasi.
            Undang undang akuntansi tahung 1985 secara khusus menetukan isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Catatan atas laporan keuangan
·         Laporan manajemen
·         Laporan auditor
            Ciri utama system pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan laporan ini berisi pendapat terhadap prospek mada depan perusahaan dan khususnya factor factor yang mengancam kelangsunganhidup perusahaan.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan hokum komersial ( HGB )
·         metode pembelian ( akuisisi adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan kepemilikan juga dapata diterapkan dalam kondisi yang terbatas.
·         Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupak goodwill
·          Goodwill dapar disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat eknominya.
·         Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas
·         Perhatiak khusus diberikan terhadap catatan laporan metode translasi mata uangan asing harus dijelaskan
·         Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud
·         Persediaan dinilai yang lebih rendah antara biaya atau pasa
·         FIFO dan metode rata merupkan metode yang digunakan untuk menentukan biaya
·         Aktiva tetap yang dapat disusutkan ditentukan oleh teris depresiasi pajak
·         Biaya penelitian dan pengenban dibebankan pada saat terjadinnya
·         Sega guna usaha pembiyaan umunya tidak dikapitalisasikan
·         Pajak tangguhan umumnya tidak terdapat dalam akun perusahaan individu

Belanda
Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan laporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah.

Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi di belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika UU Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. UU tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan didalam UE yang akan terjadi. Diantara provisi utama  UU TAHUN 1979 tersebut sebagai berikut:
·         Laporan keuangan tahunan harus menunjukan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu tahun, dan seluruh pos didalamnya harus dikelompokan.
·         Laporan keuangan  harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik
·         Dasar penyajian aktiva  dan kewajiban  dan penentuan hasil operasi harus diungkap
·         Laporan keuang harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh materi

Pelaporan Keuangan
Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan dibalik setiap perubahan akuntansi yang dilakukan.

INGGRIS
            Akuntasi di inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan sevara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Inggris merupakan Negara pertama didunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Masyarakat akuntansi pertama yang diakui adalah masyarakt akuntansi di Edinburgh, yang disahkan oleh akta kerjaan pada tahun 1854. Masyarakat yang serupa secara resmi diakui di Glasgow pada tahun 1855 dan di Aberdeen pada tahun 1867. Akuntansi profesiona bermula pada masyarakat professional ini.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
            Kegiatan perusahaan yang didirkan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai undang undang perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 1981 direktif keempat UE diberlakukan, menambah aturan wajib menyangkut bentuk, prinsip akuntansi dan konvensi dasar akuntansi. Undang undang tahung 1981juga menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
·         Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akural
·         Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah
·         Prinsip konservatisme diterapkan, khususnya dalan pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui
·         Penerapan kebihakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibakan
·         Prinsip kelangsungan usaha diterapkan unguk perusahaan yang menggunakan akutansi
Berikut enam badan akutansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif badan akuntansi yang berdiri pada tahun 1970 :
·         Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales ( The Institue of Chartered Accountants in England and Wales-ICAWE )
·         Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia ( The Institute of Chartered Accountants Ireland – ICAI  )
·         Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia ( The Institute of Chartered Accountants in Scotland – ICAS  )
·         Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat ( the Association of Chartered Certified Accountants - ACCA)
·         Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi ( The Chartered Instute of Management Accountants – CIMA )
·         Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi ( the Chartered Institute of Public Finamce and Accountancy – CIPFA )
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas.
Pelaporan Keuangan
            Pelaporan keuangan di inggris termasuk yang paling komprehensif didunia. Laporan keuangan umumnya mencakup :
·         Laporan direksi
·         Laporan laba dan rugi dan neraca
·         Laporan arus kas
·         Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui
·         Laporan kebijakan akuntansi
·         Catatan atas referensi dalam laporan keuangan
·         Laporan auditor
Pengukuran Akuntansi
            Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha. Goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Aktiva dapat dinilai dengan menggunakan biaya historis, biaya kini atau menggunakan gabungan keduannya. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar pengukuran yang digunakan terhadap aktiva terkait. Pajak tangguhan dihitung berdasarkan metode kewajiban dengan dasar provisi penuh untuk kebanyak perbedaan waktu.

Republik Ceko
            Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke 20 yang menggambarkan sejarah politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan praktik dan prinsip akuntansi yang dianut oleh negara – negara eropa yang berbahasa Jerman hingga akhir perang dunia II. Kemudian karena perekonomian terencara oleh pusat sedang dibangun praktik akuntansi didasarkan pada model soviet.
            Setelah tahun 1989, Cekoslowakia bergerak dengan cepat menuju perekonomian berorientasi pasar. Pemerintah melakukan perbaikan besar terhadap struktur hukum dan  administrasi untuk mendorong perekonomian dan menarik investasi asing. Hukum dan praktik komersial disesuaikan agar sesuai dengan standar barat. Akuntansi beralih kembali kearah dunia barat, dan kali ini mencerminkan prinsip – prinsip yang ditetapkan dalam Direktif Uni Eropa.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
            Hukum Komersial yang baru disahkan oleh parlemen pada tahun 1991, dipengaruhi oleh hukum komersial lama yang berakar di Austria dan dibentuk dari hukum komersial jerman. Hukum tersebut memperkenalkan sejumlah aturan terkait dengan usaha. (Hukum Ceko didasarkan pada sistem hokum kode sipil eropa kontinantal). Legislasi ini mencakup ketentuan terhadap laporan keuangan tahunan, pajak penghasilan, audit, dan rapat pemegang saham.
            Undang – undang akuntansi yang menetapkan ketentuan atas akuntansi dibuat berdasarkan Direktif keempat dan ketujuh Uni Eropa, undang undang tersebut secara khusus menegaskan penggunaan daftar akun yang digunakan untuk pembuatan catatan dan penyusunan laporan keuangan. Undang – undang ini kemudian diamandenmen agar Ceko semakin dekat dengan IAS / IFRS. Jadi akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh hukum komersial, undang – undang akuntansi dan keputusan kementerian keuangan.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan harus bersifat komparatif , terdiri dari Neraca, Laporan Laba dan Rugi dan Catatan. Laporan keuangan ini konsisten dengan Direktif UE, catatan mencakup penjelasan atas kebijakan akuntansi dan informasi lainnya yang relevan untuk menganalisis laporan keuangan. Perusahaan – perusahaan di Ceko memiliki opsi untuk menggunakan IAS / IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Pengukuran Akuntansi
·         Metode akuisisi (pembelian) digunakan untk mencatat penggabungan usaha
·         Goodwill yang timbul di suatu penggabungan usaha dihapusbukukan pada tahun pertama konsolidasi atau dikapitalisasi dan diamortisasi tidak lebih dari 15 tahun
·         Kurs nilai tukar pada akhir tahun digunakan ketika melakukan translasi atas laporan laba rugi dan neraca anak perusahaan di luar negeri.
·         Aktiva berwujud dan tidak berwujud dinilai sebesar biaya perolehannya dan dihapusbukukan selama perkiraan masa manfaat ekonominya.
·         Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO dan rata – rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang diperbolehkan.
·         Penelitian dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek – proyek yang telah berhasil diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.
·         Aktiva sewa guna usaha umumnya tidak dikapitalisasikan
·         Pajak penghasilan tangguhan dicatat apabila mungkin terjadi dan dapat diukur dengan andal
·         Cadangan wajib juga diharuskan
·         Laba disisihkan tiap tahunnya hingga besarnya mencapai 20 persen dari saham untuk perusahaan perseroan dan 10 persen untuk perusahaan dengan kewajiban terbatas.


Referensi  :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.
Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
Nama   : I. Andani
UNIVERSITAS GUNADARMA