BAB 4
KARANGAN ILMIAH, NON ILMIAH DAN
TIDAK ILMIAH
Karangan ilmiah
A. Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
- Memberi penjelasan
- Memberi komentar atau penilaian
- Memberi saran
- Menyampaikan sanggahan
- Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah
karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri.
Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan
dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
·
Struktur
Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri
dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan
serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
·
Komponen
dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
·
Sikap
Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang
disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
·
Penggunaan
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku
yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui
metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya
1. motivasi dan displin yang tinggi
2.
kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu
(sistematis)
4.
kemampuan berbahasailmiah :
B.
MACAM, SIFAT, BENTUK KARANGAN
Macam – macam karangan:
Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
- Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
- Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
- Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
- Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
- Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
- Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
Berikut ini jabaran dari masing-masing kategori karya ilmiah.
- Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
- Skripsiadalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
- Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
- Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
- Surat pembacaadalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
- Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
- Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu. Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas: ¡900-2000.
- Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.
- Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.
- Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
- Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.
Selain kesebelas
macam
karya ilmiah tersebut di atas, belakangan ini banyak
diterbitkan buku ajar yang bermanfaat sebagai penuntun perkuliahan dan
diterbitkan oleh perguruan tinggi. Pada prinsipnya, buku ajar sama dengan
kabilitasi. Selain itu, jenis tulisan ilmiah yang lain adalah proposal penelitian, dan modul. Proposal
penelitian biasanya dibuat untuk aplikasi atau
permohonan bantuan dana penelitian dan untuk rancangan skripsi, tesis, dan
Sifat Karangan Ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1.
lugas dan tidak emosional, mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran
sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.
Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif,
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien,
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Bentuk Karangan
- Narasi
Karangan atau cerita yang menyajikan
rangkaian peristiwa secara berurutan. Peristiwa boleh benar-benar terjadi,
tetapi boleh juga hanya imajinasi / fiksi.
- Deskripsi
Karangan yang melukiskan suatu
tempat, situasi, orang, atau barang / benda sehingga pembaca dapat merasakan
arti atau maksud dari karangan atau tulisan tersebut.
- Eksposisi
Karangan yang berusaha menjelaskan
pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembacanya dengan disertai
contoh, gambar, grafik, ilustrasi, dll. Umumnya berbentuk prosa.
Langkah-langkahnya adalah:
- Menentukan tema,
- Menentukan tujuannya,
- Memilih materi,
- Memilah materi yang ingin diambil,
- Membuat kerangka karangan, dan
- Mengembangkan kerangka karangan.
- Argumentasi
Karangan yang berusaha memberikan
alasan dengan bukti yang kuat. Argumentasi ada yang panjang, yang pendek,
bahkan dapat terdiri atas beberapa kalimat atau hanya satu kalimat saja.
- Persuasi
Karangan yang berisi ajakan kepada
pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti meyakinkan sehingga
pembaca membenarkan dan bersedia melaksanakan ajakan tersebut. Pada umumnya
karangan ini bebentuk prosa.
C. KARANGAN ILMIAH
Karangan
merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan
menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami.
Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar.
Jadi, karya
ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang
dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari
suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian
pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan
pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran
yang logis dan empiris.
Bentuk
karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan
disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
a. Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu,
misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya;
b. objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian sesuai
dengan yang diteliti.;
c. cermat, tepat, dan benar;
d. tidak persuasif;
e. tidak argumentatif;
f. tidak emotif;
g. netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri
atau pihak tertentu;
h. tidak melebih-lebihkan sesuatu
Isi ( batang
tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang
diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1.
Mengenali dan merumuskan masalah
2.
Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3.
Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4.
Menguji hipotesis
5.
Menarik kesimpulan
Karangan Semi Ilmiah
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi
Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng,
hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan
popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan
sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah
- Artikel
- Editorial
- Opini
- Feuture
- Reportase
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini,
tips, dan reportase,
D. KARANGAN NON ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta
pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,
bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
ditulis berdasarkan fakta pribadi,
fakta yang disimpulkan subyektif,
gaya bahasa konotatif dan populer,
tidak memuat hipotesis,
penyajian dibarengi dengan sejarah,
bersifat imajinatif,
situasi didramatisir,
bersifat persuasif.
tanpa dukungan bukti
Sifat Karangan Non Ilmiah
Emotif yaitu sedikit informasi,
kemewahan & cinta menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak
sistematis,
Persuasif yaitu Cukup informatif,
penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca,
Diskriktif yaitu informatif sebagian
imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat Pribadi,
Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi
spesifik, berisi bahasan dan kadangkadang mendalam tanpa bukti, berprasangka
menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasa
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
- Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
- Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
- Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
- Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan
nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan
semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong
karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel,
roman, puisi, dan naskah. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati
dari beberapa aspek.Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu
hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan
objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau
empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Bentuk karangan
ada dua macam yaitu fiksi dan nonfiksi. Karangan fiksi berdasarkan cerita atau
imajinasi dari pengarang. Biasanya terdapat pada novel, roman, dan cerpen.
Karangan fiksi dipengaruhi oleh pandangan subjektif pengarang yang berusaha
menghidupkan perasaan emosi pembaca. Bahasa yang digunakan bermakna kiasan atau
bukan sebenarnya.
Contoh
Karangan Fiksi...
Setiap
pagi, saat mentari dipanggil kokok ayam, Widodo keluar dari gubuknya. Ia
meninggalkan istri dan tiga anaknya, membawa plastik murahan berwarna hitam.
Sudah seminggu ini, persediaan beras di rumah semakin menipis. Istrinya
meratap, tetapi Widodo hanya mengatakan agar menunggu beberapa hari. "Aku
akan pulang denga tas hitam ini penuh dengan uang puluhan ribu." katanya.
(sumber
: Cerita Pendek Indonesia 4, "Teks Jepang" karya Yasso Winarto)
Karangan
nonfiksi berdasarkan fakta atau kenyataan yang terjadi dalam kehidupan.
Biasanya karangan nonfiksi dipakai dalam makalah, skripsi, laporan, karya
ilmiah. Karangan nonfiksi bersifat makna sebenarnya (denotasi) dan tidak
bermakna ganda (ambigu).
Contoh
Karangan Nonfiksi :
Batu
bara adalah jawaban untuk alternatif energi masa depan Indonesia. Diperkirakan
terdapat sumber daya batu bara sebanyak 36 miliar ton lebih. Penyebaran bahan
baku hasil fosil tumbuhan yang membatu sejak 30 juta tahun lalu ini hampir
merata di tanah air. Memang yang menjadi pulau utama adalah Sumatera dan
Kalimantan, tetapi Sulawesi, Jawa, dan Irian jaya juga ada, walau tidak banyak.
(Dikutip
dari Harian Kompas)
Perbedaan Karangan Ilmiah dan Nonilmiah
Menulis
karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa
pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari
fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah,
ilmiah popular, dan nonilmiah
Seperti
pernyataan sebelumya karanga ilmiah (scientific paper) adalah laporan
tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan, sedangkan
karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki ciri-ciri
karangan nonilmiah sebagai berikut:
a.
ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.
fakta yang disimpulkan subyektif,
c.
gaya bahasa konotatif dan populer,
d.
tidak memuat hipotesis,
e.
penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.
bersifat imajinatif,
g.
situasi didramatisir, dan
h.
bersifat persuasif.
Adapun
contoh karangan ilmiah yang sering kita temui yaitu Dongeng, cerpen, novel,
drama, dan roman.
Dari
penjelasan singkat ini dapat dicermati perbedaan antara karangan ilmiah
dan non ilmiah dari beberapa aspek. Pertama,dari segi bahasa. Bahasa dalam
karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi
yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan
diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama
“penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah
ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi,
menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi
penulisan karangan ilmiah.
Berbeda
dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan
nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna
konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular
yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif
seperti pada karya sastra.
Kedua, karya ilmiah
harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Ketiga, karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
Selain itu,
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya
tidak didukung fakta umum. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta
pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak,
gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
E. Karya Ilmiah Populer
Pengertian
Ada beberapa pengertian dari karya ilmiah populer, yakni :
Karya ilmiah populer merupakan karya
ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan,
serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat
awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012:
156) mengemukakan bahwa karya ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan
jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan,
pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian
yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri Karya Ilmiah Populer
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang
dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu :
1. Struktur. Struktur sajian karya ilmiah
sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2. Komponen dan Substansi. Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis. Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa
impersonal.
4. Penggunaan Bahasa. Bahasa yang digunakan dalam
karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah,
dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya
Ilmiah yaitu :
1. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang
dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
2. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta
atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui
kebenaranya.
3. Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif
serta kejujuran dalam penulisan.
4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak
menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat denotatif.
5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004
: 57) diurutkan sebagai berikut :
1. Bahan berupa fakta yang objektif.
2. Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu
formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, serta tidak memuat
hipotesis.
3. Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang
meragukan.
4. Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.
Bentuk Karya Ilmiah Populer
Bentuk karya ilmiah populer antara
lain artikel, esai, dan feature. Dilihat dari bahasanya, biasanya artikel
menggunakan bahasa jurnalistik, esai menggunakan bahasa sastra, dan feature
menggunakan keduanya, bergantung kepada jenis featurenya. Feature pengetahuan
banyak menggunakan ragam jurnalistik, namun feature human interest lebih banyak
menggunakan ragam sastra.
Perbedaan Karya Ilmiah, Karya Ilmiah
Populer, dan Karya Non-Ilmiah
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari
ketiga karya ilmiah tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang
dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau empiris.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya,
dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam
bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para
ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Sedangkan perbedaan karya ilmiah dengan karya ilmiah populer
adalah adanya perbedaan penggunaan bahasa, terlihat bahwa bahasa karya ilmiah
populer lebih mudah dipahami, lebih cair, dan lebih enak dibaca jika
dibandingkan dengan bahasa yang biasa digunakan dalam laporan penelitian atau
artikel ilmiah.
Sumber
: